Cerita Dibalik Kesuksesan Pendiri WhatsApp

Setiap pendiri suatu perusahaan terkenal maupun terbesar pastilah memiliki alur ceritanya sendiri. Tak sedikit loh, para pendiri perusahaan-perusahaan ternama yang harus berjuang hingga titik darah penghabisan. Siapa sih yang tak tahu instant massaging WhatsApp? Tak sedikit juga pengembang lainnya yang ikut berkontribusi dalam mengembangkan instant massaging ini seperti YoWhatsApp.

Salah satu pengembang yang memodifikasi WhatsApp menjadi lebih baik lagi yaitu YousefAlBasha. Mereka mengembangkan YoWhatsApp yang dapat membuat aplikasi chatting yang satu ini menjadi lebih menarik. Sayangnya, sekarang kita tidak akan membahas mengenai pengembang aplikasi tersebut.

Dibalik kesuksesan pendiri WhatsApp, pastilah memiliki cerita tersendiri yang akan membuat takjub banyak orang. Seperti halnya para pengusaha ternama lainnya, ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari pendiri WhatsApp. Ingin tahu pelajaran apa saja yang bisa diambil?

Pantang Menyerah

Yaps, salah satu usaha yang perlu dilakukan jika ingin meraih kesuksesan yaitu dengan pantang menyerah. Tak ada pendiri perusahaan besar yang menyerah begitu saja ketika mereka harus dihadapi oleh peliknya kehidupan, begitu pula dengan kehidupan pendiri WhatsApp ini.

Ada di suatu waktu, Ia harus menggantungkan kehidupannya pada program pemerintahan yang menyantuni gelandangan dan pengemis. Pada saat itu, Ia harus menjadi tulang punggung keluarganya dan bekerja menjadi cleaning service di sebuah toko.

Meskipun keadaan yang harus dihadapi sangatlah keras, Ia tetap tidak patah semangat sedikit pun. Sifat inilah yang harus Anda terapkan jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses seperti pendiri WhatsApp.

Semangat Belajar dan Berkembang

Tahukah Anda bahwa pendiri WhatsApp, Jan Koum, tidak pernah berhenti belajar dan mengembangkan ilmu yang diketahuinya. Dengan kegigihan yang dimilikinya, Ia mengambil studi di San Jose University dan harus membanting tulang lebih keras lagi. Seperti yang kita ketahui, biaya kuliah tidaklah sedikit. Selama kuliah, Ia bekerja di Ernst & Young sebagai Penguji Sistem Keamanan Komputer.

Tahukah Anda mengapa Ia selalu semangat dalam belajar semua hal tentang programming? Hal ini dikarenakan Ia memiliki passion atau ketertarikan pada programming. Itulah mengapa Ia masih terus belajar meskipun di saat Ia berada dalam posisi drop out. Namun, Ia tak pantang menyerah dalam belajar dan mengembangkan diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Berpikir Maju

Ketika Anda ingin menginginkan kesuksesan, Anda harus mau untuk berpikiran lebih maju dari sebelumnya. Pendiri WhatsApp, Ia pernah mengajukan lamaran untuk bekerja di Yahoo. Meskipun passion yang dimiliki adalah programming, Ia juga tetap mempelajari masalah komputer dengan cara otodidak.

Pada akhirnya, Ia keterima bekerja di Yahoo dan mengisi posisi engineer. Disitulah, Ia menjadi salah satu karyawan yang paling berkembang dengan cepat. Meskipun di tempat Ia bekerja adalah seorang karyawan, Ia selalu maju selangkah untuk menghadapi semua tantangan yang ada.

Peluang Bisa Didapatkan dari Mana Saja

Setelah Ia mengundurkan diri dari Yahoo, Ia sempat melamar pekerjaan di Facebook, yang kala itu sedang terkenal. Sayangnya, Ia tidak diterima untuk kerja disana. Namun, Ia tidak patah semangat.

Ia memiliki ide untuk mengembangkan sebuah aplikasi instant massaging, WhatsApp, ketika iPhone sedang naik daun. Ia melihat potensi dari apps store yang ada pada ponsel tersebut. Muncullah ide untuk membuat aplikasi WhatsApp tersebut.

Setelah itu, Ia mencari-cari tahu bagaimana caranya membuat sebuah aplikasi dan memasarkannya. Itulah pelajaran-pelajaran yang bisa didapatkan dari kisah dibalik kesuksesan pendiri WhatsApp. Seiring berkembangnya zaman, Anda juga bisa menggunakan YoWhatsApp untuk mendapatkan instant massaging yang lebih menarik.