Pencetak Entrepreneur Ternyata Bisa Berasal dari Anak Jalanan

Entrepremeur, kata ini mulai populer di abad 20-an, banyak orang sukses dengan mengambil jalan menjadi seorang entrepreneur. Untuk menjadi seorang entrepreneur bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula hal yang mustahil. Asalkan ada kemauan keras, maka Anda dapat menjadi seorang entrepreneur yang sukses. Untuk mendapatkan apa yang diinginkan, maka Anda perlu menyelesaikan apa yang sebelumnya belum pernah Anda selesaikan. Oleh karena itu perlu latihan, konsistensi dan tekad kuat untuk menempa diri.

Siapa Sangka Jika Entrepreneur Asalnya Dari Anak Jalanan

Indonesia memerlukan lebih banyak entrepreneur agar bisa menjadi negara maju. Bukan tidak mungkin sebenarnya untuk Indonesia menjadi sebuah negara yang maju. Dari dulu Indonesia selalu disebut sebagai negara yang berkembang. Dengan adanya jumlah entrepreneur yang terus besar, maka hal tersebut sangat baik untuk Indonesia. Untuk kebermanfaatan bagi orang lain, karena Indonesia membutuhkan lapangan pekerjaan.

Untuk menjadi entrepreneur, seseorang tidak harus menempuh strata pendidikan tertentu. Karena gelar tidak terlalu penting dalam bidang ini. Hal yang dibutuhkan adalah pengalaman dan ilmu yang bermanfaat. Anda perlu menggali hal tersebut sebanyak-banyaknya. Untuk memulai menjadi entrepreneur dari nol memang bukan hal yang mudah. Sebaiknya Anda memiliki mentor yang dapat secara ikhlas dan tulus mengajari Anda. Dengan adanya mentor Anda tersebut, Anda dapat belajar darinya.

Anda dapat meniru hal positif yang dilakukan oleh mentor Anda. Jika tidak memungkinkan untuk Anda berdekatan dengan mentor Anda, maka Anda dapat menelusuri mentor Anda tersebut di dunia maya. Minimal Anda ingin tahu tentang mentor Anda tersebut. Seorang entrepreneur juga dapat lahir dari kalangan keluarga yang memiliki masalah yang kompleks. Seperti seorang anak jalanan yang akhirnya menjadi entrepreneur. Awal mula tinggal di jalanan adalah karena dirinya merasa tidak betah tinggal di rumah.

Awalnya merupakan anak jalanan, Zainal selalu membawa semua keperluannya sehari-hari di tas besar yang selalu dibawanya. Tas besar tersebut isinya adalah baju ganti, baju sekolah, buku-buku dan segala macam keperluannya. Dia selalu tinggal di jalanan dan tidak pernah pulang. Untuk tidur juga dimana pun tempat yang ditemuinya. Hal tersebut terus berjalan hingga Ia menginjak bangku SMK. Muhammad Aripin yang merupakan pendiri Rumah Kreatif dan Pintar mengajak Zainal untuk bergabung.

Melalui rumah kreatif dan pintar, Zainal belajar berbagai macam keterampilan, belajar bergaul, belajar membuat produk dan juga belajar berkomunikasi. Sampai akhirnya dia dapat membiayai kuliahnya sendiri. Dia juga menjabat sebagai humas di Yayasan Rumah Kreatif tersebut. Semenjak itu Zainal sudah pulang ke rumahnya sesekali. Karena silaturahmi tidak boleh terputus katanya. Sekarang ini sudah ada 85 anak-anak yang juga sama seperti Zainal, dengan berbagai macam latar belakang.

Dengan adanya rumah kreatif dan pintar, maka sangat diharapkan akan ada banyak anak-anak yang dapat memiliki tabungannya sendiri. Anak-anak juga dapat mengenyam pendidikan sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing. Aripin sebagai pendiri rumah kreatif dan pintar juga turut didukung oleh walikota Banjarmasin. Bangunan yang digunakan sebagai rumah kreatif dan pintar tersebut merupakan bangunan bekas puskesmas. Bangunan tersebut dipinjamkan oleh pemerintah kepada Aripin.

Sudah ada 85 anak yang diberdayakan di rumah kreatif dan pintar. Untuk dapat mencetak wirausaha memang bukan hal yang mudah. Seseorang dari kalangan yang berpendidikan tinggi juga belum tentu dapat mencerak wirausaha. Oleh karena itu tidak heran jika Aripin memperoleh penghargaan SATU Indonesia awards dari Astra. Dia menjadi sosok yang Inspiratif di tahun 2016.